Tetap dan mantapkan diri dalam iman-islam dan taqwa kehadirat allah swt.
Oleh
Dr. DIAN SUKMARA, M.Pd.
Sebelum terlahir ke alam dunia, ternyata kita mempunyai perjanjian dengan Allah SWT. Dalam QS Al A’raaf Ayat 172 tentang Syahadatnya jiwa manusia sebelum ke Alam Dunia yang artinya:
- Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi“. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”
- atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?
- Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran)
Kemudian dalam ayat lain Allah SWT befirman dalam penyempurnaan pencitaan manusia ditiupkannya Ruh kedalam jasad:
- Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepada Ku”. (QS. As-Sad:72).
Komitmen atas perjanjian inilah yang menjadi landasan sekaligus pondasi bagi segala amal ibadah kita dalam menjalani hidup ini, yang terwujud dalam ketaqwaan kita kehadirat Allah SWT. dan berpegang teguh kepada al-Qur’an dan contoh ketauladanan dari Rosulalloh (al-Hadit’s).
Takwa merupakan prestasi tertinggi yang dicapai seorang mukmin dalam penghambaannya kepada Allah. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu”. (QS Al-Hujurat ayat 13).
Jaminan bagi orang yang bertakwa adalah kehidupan di surga yang dipenuhi oleh berbagai kenikmatan. Allah SWT berfirman: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133),.
Dalam Al-Quran terdapat tidak kurang dari 208 ayat yang berkaitan dengan takwa, antara lain terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 3, 177 & 183, kemudian pada surat Ali Imran ayat 17 & 134, dan pada surat Adz-Dzariat ayat 17-19. Pada ayat-ayat tersebut diterangkan pengertian takwa adalah:
Pertama, Mereka yg bertakwa yaitu yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki (QS. Al Baqarah, ayat 2-3).
Kedua, orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya, dan yang memohon ampun di waktu sahur (QS. Ali Imran, ayat 17).
Ketiga, orang yang bertakwa adalah yang berbuat kebajikan, yaitu menafkahkan hartanya (baik di waktu lapang maupun sempit), menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang (QS. Ali Imran, ayat 134).
Singkatnya orang yang bertakwa adalah orang yang memegang teguh Rukun Iman dan Rukun Islam, serta senantiasa beramal shalih dan berbuat kebajikan. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ
وَقُلْ رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيْنِ
وَاَعُوْذُ بِكَ رَبِّ اَنْ يَّحْضُرُوْنِ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ